Anda terlalu tergila-gila dengan twitter atau facebook, hingga merasa
tidak akan melepaskan twitter atau facebook serta tidak bisa hidup tanpa
twitter dan facebook, jangan kuatir jika anda sudah matipun anda tetap
bisa melakukan aktivitas statusan anda, sebuah aplikasi dari jejaring
sosial yang akan membantu mayat anda. Anda tinggal bergabung dengan
jejaring sosial LivesOn saat ini. Dengan LivesOn Anda masih bisa membuat
status dari lubang kuburan.
Sisitem LivesOn bisa mengambil alih akun Anda secara otomatis. Jadi kicauan yang diposting seolah-olah dari pengguna aslinya. Dalam situsnya, LivesOn mengaku bekerja dengan menganalisis tweet-tweet terdahulu dari si pengguna. Layanan ini coba mempelajari apa yang Anda sukai, kebiasaan, dan hal-hal pribadi lainnya.
Dari sinilah, LivesOn begitu dekat dengan pengguna. Jadi ketika si pemilik akun sudah tiada, maka sistem akan mengambil alih dengan memposting tweet-tweet seakan si pemilik akun tengah ngetweet dari lubang kubur.
"Selama bertahun-tahun dengan kemajuan teknologi dan platform, kita kini dapat lebih intim dalam cara kita berkomunikasi," ujar Dave Bedwood, kreator LivesOn kepada ABC News.
Bedwood tak bekerja sendiri. Ia mengaku menciptakan artificial intelligent (kecerdasan buatan) di LivesOn dengan menggandeng para ahli dari Queen Mary University, London. "Kami tidak seperti yang sebagian orang-orang pikir, coba membawa mereka yang telah mati dan memposting tweet," imbuh Bedwod.
"Kami juga memerlukan orang yang masih hidup untuk membuat karya ini karena mereka harus membantu melatih dan mengembangkan akun LivesOn mereka," lanjutnya.
Layanan LivesOn rencananya akan dirilis pada bulan Maret mendatang. Bedwood pun mengimbau, para pengguna jangan lantas takut dengan kehadiran mereka yang sudah tiada di media sosial, seperti Twitter. "Bagi saya, hal ini tidak aneh seperti kepercayaan dari agama yang menyebut adanya kehidupan lain setelah kematian. Ini hanyalah perkembangan dari zaman kita, mari kita mengeksplorasi itu," katanya.
Sisitem LivesOn bisa mengambil alih akun Anda secara otomatis. Jadi kicauan yang diposting seolah-olah dari pengguna aslinya. Dalam situsnya, LivesOn mengaku bekerja dengan menganalisis tweet-tweet terdahulu dari si pengguna. Layanan ini coba mempelajari apa yang Anda sukai, kebiasaan, dan hal-hal pribadi lainnya.
Dari sinilah, LivesOn begitu dekat dengan pengguna. Jadi ketika si pemilik akun sudah tiada, maka sistem akan mengambil alih dengan memposting tweet-tweet seakan si pemilik akun tengah ngetweet dari lubang kubur.
"Selama bertahun-tahun dengan kemajuan teknologi dan platform, kita kini dapat lebih intim dalam cara kita berkomunikasi," ujar Dave Bedwood, kreator LivesOn kepada ABC News.
Bedwood tak bekerja sendiri. Ia mengaku menciptakan artificial intelligent (kecerdasan buatan) di LivesOn dengan menggandeng para ahli dari Queen Mary University, London. "Kami tidak seperti yang sebagian orang-orang pikir, coba membawa mereka yang telah mati dan memposting tweet," imbuh Bedwod.
"Kami juga memerlukan orang yang masih hidup untuk membuat karya ini karena mereka harus membantu melatih dan mengembangkan akun LivesOn mereka," lanjutnya.
Layanan LivesOn rencananya akan dirilis pada bulan Maret mendatang. Bedwood pun mengimbau, para pengguna jangan lantas takut dengan kehadiran mereka yang sudah tiada di media sosial, seperti Twitter. "Bagi saya, hal ini tidak aneh seperti kepercayaan dari agama yang menyebut adanya kehidupan lain setelah kematian. Ini hanyalah perkembangan dari zaman kita, mari kita mengeksplorasi itu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar